-->

Ketika Anak-anak Kehilangan Dunia mereka

Ketika anak-anak kehilangan dunia mereka - Bila dua puluh tahun yang lalu kita masih bisa mendengar lantunan lagu- lagu anak yang lirik dan namanya begitu ceria dan tidak jauh dari dunia anak. 

Banyak judul lagu yang memberikan pesan moral kepada anak, seperti lagu Kemarin Paman Datang, Nyamuk-nyamuk Nakal,  Kemarin Paman Datang, dan masih banyak lagi lagu anak di jaman itu. 

Namun kini lagu tersebut acap kali tidak di dengar dari mulut anak. Mereka begitu asik dengan lagu dewasa. Yang tidak jarang lirik lagunya sangat nakal dan tidak tepat dinyanyikan oleh seorang anak. 

Munculnya ajang penggalian bakat anak di beberapa stasiun televisi swasta di negeri ini mungkin adalah upaya Meraka untuk memberikan ruang kepada anak atau hanya sekedar eksplorasi dan peningkatan tayangan sehingga bisa menaikkan rating.

Meskipun demikian sangat disayangkan anak-anak kembali dihadapkan dengan menu lagu dewasa. Menyanyikannya dengan gaya yang bukan jati dirinya. Kesan bangga dari orang tua terlihat diantara jutaan penonton bahkan menangis tersedu-sedu manakala anak mereka di depan dari ajang tersebut. Wah... Sebuah ironi saya rasa. 
Bermain dengan alam 

Apalagi kini muncul sebuah lagu yang sangat fantastik. Apa lagi kalau bukan lagu "Lelaki Kardus" 

Bila Anda pernah menonton Vidio lagu ini di situs-situs Online mungkin akan sepakat mengatakan kalau lagu ini sangat tidak pantas dinyanyikan anak. 

Lirik lagu dengan kisah kebencian anak karena memiliki ayah yang suka kawin cerai. 

Yang paling mencengangkan di akhir lirik lagu tersebut ada kata-kata kotor yang disampaikan oleh beberapa anak. Sungguh komplit hilangnya dunia anak saat menyaksikan lagu tersebut.

Kini kita mesti mengembalikan duni anak yang hilang. Jangan sampai anak kita menjadi dewasa sebelum waktunya. Biarkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai dengan waktunya. Harapan kita sangat tinggi kepada pemerintah agar memberikan ruang kepada anak lebih banyak lagi.

Anak-anak kota dan anak pada umumnya di jaman sekarang sangat sulit kita pisahkan dari yang namanya gadget. Main game dan yang lainnya merupakan hobi yang paling banyak dilakukan. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang sudah bisa menggunakan internet.

Yang paling kita takuti adalah ketika anak-anak sudah mengenal internet tentunya mereka belum bisa menyaring segala informasi yang diunggah disana. Konten dewasa kemungkinan berpeluang mereka klik.Meskipun pemerintah sudah berupaya keras menutup jaringan yang berbau konten dewasa.

Senangnya anak-anak untuk bermain game bukanlah kesalahan mereka dalam mengenal dunia game. Tetapi kurangnya kesempatan kepada mereka untuk bermain ditempat-tempat seperti lapangan yang semakin sedikit.

Di kota-kota besar terutama, bisa kita lihat sangat sedikit akses ruang terbuka hijau untuk anak. Semoga dengan semakin sadarnya para pemimpin mulai dari tingkat daerah memberikan kesempatan kepada anak untuk memiliki ruang yang luas bagi mereka. Sekicil apapun usaha kita itu yang terpenting adalah untuk mengembalikan dunia anak yang mulai hilang.

BAGAIMANA CARA ORANG TUA MENGEMBALIKAN DUNIA ANAK?

Mengembalikan dunia anak penting dilakukan oleh para orang tua. Mungkin anda akan berpikir apakah selama ini orang tua tidak memberikan kesempatan kepada anak untuk menikmati dunianya?

Kalau seperti itu mungkin pertanyaan yang muncul di benak Anda, saya akan kembalikan lagi pada kenyataan. Bisa kita lihat bagaimana anak-anak di ibu kota yang mengais rejeki untuk mencari makan sampai mereka lupa akan dunia mereka. Banyak diantara kita yang dengan asik menikmati alunan musik pop, rok, dan dangdut yang menyajikan tarian erotis yang juga ditonton oleh orang tua dimana saat itu sang anak sedang belajar. Apakah benar adanya demikian? Inilah yang saya nilai sebagai dunia anak yang hilang.

Kita sebagai orang tua hendaknya memperhatikan betul apa yang dikonsumsi anak. Termasuk konsumsi tayangan hiburan. Cobalah anda mengalah kepada anak saat jam-jam keluarga. Mungkin anda pada jam itu lebih suka dengan tayangan sinetron, tetapi pada saat yang bersamaan anak anda sangat inggin menonto acara film animasi.

Anda sebagai orang tua hendaknya mengalah, dan mendampingi mereka ketika menonton dan bukan menyuruh mereka belajar tetapi Anda malah asik menonton televisi dengan volume yang keras.
Apakah demikian termasuk sudah memberikan dunia kepada anak?

Saat mereka harusnya bermain dengan teman-teman mereka di alam bebas, tetapi saking sayangnya anda malah memberikan sebuah perangkat gadget kepada anak. Dengan ada benda baru itu anak akan asik memainkannya di dalam kamar dan lupa dengan lingkungannya.

Apalagi ditambah dengan kesibukan anda untuk bekerja setiap harinya sampai melupakan anak untuk belajar, bermain dan mengenal lingkungannya dengan baik.

Mengembalikan dunia anak-anak yang telah hilang adalah tugas semua pihak. Mulai dari keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah. Anak harus bisa tumbuh dan mengenal dunia mereka dengan baik sebelum mereka akan beranjak ke dalam dunia dewasa. Matangkan sikap dan keterampilan mereka sehingga kelak beitu dewasa nanti akan memiliki kemampuan yang baik.

Demikian tulisan singkat saya ini, semoga bisa memberikan sedikit penyadaran kepada kita semua akan dunia anak. Jayalah anak Indonesia dan jayalah masa depan Indonesia.

Terimakasih sudah mau membaca dan berkujung ke situs saya ini. Wasalam.

0 Response to "Ketika Anak-anak Kehilangan Dunia mereka"

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan mengunakan akun google Anda. Komentar Anonim (Unknow) tidak akan kami tampilkan!

Terimakasih

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel