-->

Menonton Sinetron yang Kadang Membuat Emosi Tak Terkendali

Pindah chanel yang satu lalu pindah chanel ke yang lainnya. Bahkan sampai rebutan remot kontrol. Mungkin anda sering mengalami kejadian yang satu ini.

Apalagi kalau di rumah hanya ada satgu buah pesawat televisi. Tentu akan menjadi benda rebutan, seperti memperebutkan seorang kekasih.

Bagi anda yang sudah berkeluarga mungkin rebutan remote televisi yang ada alami bersama sang anak. Tentu yang diperebutkan karena ada beda tontonan yang ingin disaksikan.

Anak akan memilih film kartun sedangkan anda akan menonton tayangan berita terkini atau mungkin juga tayangan sinetron.

Sinetron ( Sinema Elektronik )


Ya, tayangan sinema yang kerap hadir menjadi konsumsi publik masyarakat Indonesia sekarang ini menawarkan berbagai rasa.

Mulai dari tontonan rasa pertengkaran rumah tangga hingga keributan anak sekolahan dalam memperebutkan cinta.

Hanya sedikit sinetron yang memberikan tayangan kisah cinta dalam arti luas. Kisah cinta kepada keluarga misalnya, kisah cinta kepada keluarga dan kisah cinta kepada sahabat.

Kisah cinta yang ditawarkan oleh sinetron dalam negeri lebih banyak menyasar pada cinta ABG. Bahkan ada tayangan sinetron kisah cinta anak sekolah dasar.

What ???

Ya.... saya yakin anda pasti sudah tau atau masih ingat dengan sinetron, Jendral Kancil dan Ratu Malu.

Yang mungkin kini pemainnya sudah beranjak dewasa, bahkan sudah mahir dalam melakoni cinta benaran yang sudah mereka pahami sejak masih mengenakan seragam putih merah.

Kisah Sinetron Sering Memposisikan Tokoh Benar pada Posisi Yang Sering Teraniaya

"He... kenapa kesana, seharusnya kamu kesitu"

" Waduh.... kenapa Si Gopi Selalu disalahkan, kasian benar.... "

Hahaha... begitulah ungkapan beberapa teman dan sanak family yang sedang menonton tayangan sinetron yang ada di salah satu stasiun televisi swasta dalam negeri.

Bagi penonton yang benar-benar mengikuti tayangan dari awal dan terus mengikuti perjalanan tokohnya, tentu akan terbawa pada setiap konflik yang tokoh alami.

Kadang inilah yang dijadikan sebagai pemikat daya tarik penonton, agar terus mengikuti alur cerita. bahkan saking emosinya terkadang pula penonton hingga

  • menangis dan berlinang air mata
  • marah saat mengetahui tokoh utama melakukan sebuah kebodohan, yang dinilai dari penonton
wah, kalau sudah demikian penonton akan makin panas, bahkan tidak sedikit penoton akan menjadi 
  • kesal dan segera mematikan televisi ( ada bagusnya juga jadi bisa menemani anak-anak belajar)
  • malas menonton sinetron tersebut keesokan harinya.
Hello... kita harus sadar kalau itu sinetron, tokoh utama pasti menang !

Ya kebanyakan dalam sebuah sinetron tokoh utama pasti akan selalu menang. Kita harus sabar menantikan endingnya.

Dalam sinetron, sering kita temukan alur cerita yang plintat - plintut. Mungkin anada pernah berseru

"Hai... lihat di depanmu. Aduh.... "  pada saat itu pula tokoh utama tidak bisa menemukan apa yang dicarinya.

Wah, begitu hebatnya sang sutradara dalam memainkan emosi kita ssebagai penonton.

Jadi menonton sinetron memang membuat pikiran dan perasaan kita hanyut dalam alur cerita yang dibuat sutradara.

Namun, apalah itu semua hanyalah sebuah hiburan. Hiburan yang memberikan tontonan kepada kita di tengah kehidupan yang penuh dengan suka dan duka.

Hiburan yang kita tonton sebaiknya memberikan edukasi bagi kita dan bukan membuat kita menjadi gila sinetron.

Pilih dan pilah mana tayangan yang baik untuk kita tonton bersama keluarga dan mana yang tidak. Bila kita mengajak buah hati untuk menonton maka sebaiknya diberikan penjelasan dan pendampingan kepada mereka.

Nah, kalau begitu sinetron apa yang sudah anda simak hari ini?

Apa pun itu, terimakasih sudah membaca artikel ini, dan nantikan artikel selanjutnya. Wasalam !

0 Response to "Menonton Sinetron yang Kadang Membuat Emosi Tak Terkendali"

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan mengunakan akun google Anda. Komentar Anonim (Unknow) tidak akan kami tampilkan!

Terimakasih

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel