Buruh Bangunan Penggiat Literasi Bagi Anak Negeri
10 Februari 2017
Add Comment
Sudahkah Anda membaca hari ini? Saya yakin anda sudah karena sekarang Anda sedang membaca artikel yang akan saya bagikan kali ini.
Budaya literasi sekarang ini memang sudah digalakkan oleh pemerintah. Terlihat di sekolah-sekolah sudah menerapkan budaya membaca buku 15 menit sebelum pembelajaran dimulai. Buku yang dibaca tentunya adalah buku non pelajaran.
Tentu program literasi tersebut tidak hanya harus dilakukan di sekolah semata. Kegiatan literasi pun seharusnya dilakukan di semua lingkungan.
Seperti yang dilakukan oleh Robianto, pria asal Cirebon , Jawa Barat yang kesehariannya hanya berprofesi sebagai buruh bangunan begitu aktif dalam menggiatkan budaya literasi.
Sosok Mas Robi, seperti yang ditulis pada Kompasiana oleh Mas Bambang Setyawan.
Pria yang dikabarkan sudah berusia 30 tahun ini kerap membuka lapak Perpustakaan Jalanan'nya meski hanya dengan berjalan kaki.
Koleksi buku yang dimiliki mas Robi sekarang ini sudah mencapai 400 buah. Semua itu ia dapatkan dari para donator dan rekan-rekan Kompasiana.
Tentunya hal tersebut sangat menggembirakan bagi Robi dan anak -anak yang senantiasa menantikan buku-bukunya untuk dibaca. Sungguh sosok relawan literasi yang berjuang dengan penuh pengabdian yang sangat tinggi.
Sesama aktivis perpusjal, Mas Robi kerap dijemput oleh rekan-rekannya. Meskipun terkadang Robi juga sering berjalan kaki ketika rekannya tersebut berhalangan.
Kini Mas Robi sudah membuat sebuah gerobak kayu yang nantinya akan dijadikan sebagai pedati pustaka. Rencana Robi, pedati tersebut akan digandeng dengan sebuah motor biar lebih praktis.
Untuk saat ini Mas Robi masih berjuang untuk membeli sebuah sepeda motor bekas yang harganya kisaran 5 - 6 juta rupiah.
Dengan terwujudnya pedati pustaka, Robi berkeinginan untuk tetap menyebarkan virus literasi keseluruh plosok Cirebon.
Demikianlah gambaran sosok seorang buruh bangunan yang tak kenal menyerah untuk menyebarkan literasi di Cirebon.
Robi tidak hanya mewacanakan namun sudah melaksanakan. Marilah kita mulai dari lingkungan terdekat kita untuk bisa menyebarkan budaya literasi.
Kalau anda belum bisa melakukan hal yang sama untuk lingkungan desa anda, paling tidak kita bisa menumbuhkan budaya membaca untuk lingkungan keluarga kita.
Salam membaca dan sukses selalu untuk Mas Robi.
Kisah ini ditulis sebelumnya oleh Mas Bambang Setyawan di Kompasiana. Selengkapnya anda bisa membacanya disini Demi Literasi, Buruh Bangunan Ini Jalan Kaki Setiap Hari
Budaya literasi sekarang ini memang sudah digalakkan oleh pemerintah. Terlihat di sekolah-sekolah sudah menerapkan budaya membaca buku 15 menit sebelum pembelajaran dimulai. Buku yang dibaca tentunya adalah buku non pelajaran.
Tentu program literasi tersebut tidak hanya harus dilakukan di sekolah semata. Kegiatan literasi pun seharusnya dilakukan di semua lingkungan.
Seperti yang dilakukan oleh Robianto, pria asal Cirebon , Jawa Barat yang kesehariannya hanya berprofesi sebagai buruh bangunan begitu aktif dalam menggiatkan budaya literasi.
Sosok Mas Robi, seperti yang ditulis pada Kompasiana oleh Mas Bambang Setyawan.
Pria yang dikabarkan sudah berusia 30 tahun ini kerap membuka lapak Perpustakaan Jalanan'nya meski hanya dengan berjalan kaki.
 |
| Anak-anak sedang berkerumun membaca di lapak Mas Robi. Foto dari ; Bambang Setyawan |
Koleksi buku yang dimiliki mas Robi sekarang ini sudah mencapai 400 buah. Semua itu ia dapatkan dari para donator dan rekan-rekan Kompasiana.
Tentunya hal tersebut sangat menggembirakan bagi Robi dan anak -anak yang senantiasa menantikan buku-bukunya untuk dibaca. Sungguh sosok relawan literasi yang berjuang dengan penuh pengabdian yang sangat tinggi.
Sesama aktivis perpusjal, Mas Robi kerap dijemput oleh rekan-rekannya. Meskipun terkadang Robi juga sering berjalan kaki ketika rekannya tersebut berhalangan.
Kini Mas Robi sudah membuat sebuah gerobak kayu yang nantinya akan dijadikan sebagai pedati pustaka. Rencana Robi, pedati tersebut akan digandeng dengan sebuah motor biar lebih praktis.
Untuk saat ini Mas Robi masih berjuang untuk membeli sebuah sepeda motor bekas yang harganya kisaran 5 - 6 juta rupiah.
Dengan terwujudnya pedati pustaka, Robi berkeinginan untuk tetap menyebarkan virus literasi keseluruh plosok Cirebon.
Demikianlah gambaran sosok seorang buruh bangunan yang tak kenal menyerah untuk menyebarkan literasi di Cirebon.
Robi tidak hanya mewacanakan namun sudah melaksanakan. Marilah kita mulai dari lingkungan terdekat kita untuk bisa menyebarkan budaya literasi.
Kalau anda belum bisa melakukan hal yang sama untuk lingkungan desa anda, paling tidak kita bisa menumbuhkan budaya membaca untuk lingkungan keluarga kita.
Salam membaca dan sukses selalu untuk Mas Robi.
Kisah ini ditulis sebelumnya oleh Mas Bambang Setyawan di Kompasiana. Selengkapnya anda bisa membacanya disini Demi Literasi, Buruh Bangunan Ini Jalan Kaki Setiap Hari
0 Response to "Buruh Bangunan Penggiat Literasi Bagi Anak Negeri"
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan mengunakan akun google Anda. Komentar Anonim (Unknow) tidak akan kami tampilkan!
Terimakasih