-->

Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Cara meningkatkan motivasi belajar siswa - motivasi belajar  merupakan sebuah semangat atau upaya yang muncul dari dalam diri untuk senantiasa melakukan kegiatan mengisi diri dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan. Seorang siswa harus memiliki motivasi untuk bisa melakukan segala tugas yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran dengan baik.

Terkadang motivasi siswa dalam belajar di sekolah mengalami penurunan. Hal tersebut tentu akan berakibat buruk bagi prestasi belajar siswa itu sendiri dan profesionalisme guru dalam pembelajaran di kelas. Siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, cenderung tidak fokus dan perhatiannya akan berkurang ketika belajar. Rendahnya prestasi belajar siswa, maka akan mengurangi profesional guru dalam belajar, apalagi ketika guru tidak mampu mengatasi masalah tersebut.
Salah seorang guru sedang mengajak siswa berdiskusi


Sebagai seorang pendidik yang melaksanakan tugas dengan profesional, maka mengembalikan motivasi belajar siswa harus diupayakan oleh guru. Di sadari atau tidak, kurangnya motivasi belajar siswa tidak hanya disebabkan oleh karena faktor dari dalam diri siswa itu sendiri. Motivasi atau semangat belajar siswa bisa menurun, karena disebabkan oleh beberapa faktor, yang berdasarkan pengalaman penulis adalah sebagai berikut :

1. Metode pembelajaran yang bervareasi

Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, maka guru bisa melakukan kegiatan pembelajaran dengan metode yang bervariasi. Bila guru dalam proses belajar mengajar tidak menggunakan variasi, maka akan membosankan siswa, perhatian siswa berkurang, mengantuk, dan akibatnya tujuan belajar tidak tercapai. Dalam hal ini guru memerlukan adanya variasi dalam mengajar siswa.

Keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar akan meliputi tiga aspek, yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, dan variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa.

Apabila ketiga komponen tersebut dikombinasikan dalam penggunaannya atau secara integrasi, maka akan meningkatkan perhatian siswa, membangkitkan keinginan dan kemauan belajar. Keterampilan dalam mengadakan variasi ini lebih luas penggunaannya dari pada keterampilan lainnya, karena merupakan keterampilan campuran atau diintegrasikan dengan keterampilan yang lain. Misalnya, variasi dalam memberikan penguatan, variasi dalam memberi pertanyaan, dan variasi dalam tingkat kognitif.

2. Humor dalam mengajar
Ciptakan suasana ceria sejak awal membuka pelajaran. Suasana yang ceria mendorong siswa untuk berani dan kreatif melakukan kegiatan-kegiatan pembelajaran, seperti bertanya, menjawab pertanyaan, mendemontrasikan ketrampilan, dan sebagainya.

Ketika Anda memasuki ruang kelas, usahakan agar wajah Anda tersenyum ramah dan selalu segar betapapun Anda sedang menghadapi masalah. Setelah Anda mengucapkan salam, mulailah menyapa siswa dengan menanyakan kabarnya atau secara spesifik menanyakan kesehatannya, dan sebagainya. Jangan sekali-kali menunjukkan wajah serius apalagi cemberut karena wajah yang demikian akan cepat sekali menyebar kepada siswa dan menciptakan suasana kelas menjadi tegang.

Jangan sekali-kali pula Anda marah-marah di awal pembelajaran karena akan menghentikan psikologis siswa untuk belajar. Ingat pesan iklan AXE, pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda.

3. Berikan pujian pada siswa
Pemberian hadiah dan pujian merupakan reward atau penghargaan atas perilaku baik yang dilakukan anak. Hal ini sangat diperlukan dalam hubungannya dengan minat dan penerapan disiplin dan motivasi belajar pada anak.

Reward atau penghargaan memiliki tiga fungsi penting dalam mengajari anak berperilaku yang disetujui secara sosial. Fungsi yang pertama ialah memiliki nilai pendidikan. Yang kedua, pemberian reward harus menjadi motivasi bagi anak untuk mengulangi perilaku yang diterima oleh lingkungan atau masyarakat.

Melalui reward, anak justru akan lebih termotivasi untuk mengulangi perilaku yang memang diharapkan oleh masyarakat, seperti salah satunya motivasi belajar. Fungsi yang terakhir ialah untuk memperkuat perilaku yang disetujui secara sosial dan tiadanya penghargaan melemahkan keinginan untuk mengulangi perilaku tersebut. Dengan kata lain, anak akan mengasosiasikan reward dengan perilaku yang disetujui masyarakat.

4. Menjadi guru yang sabar
Dalam menjalankan tugasnya, guru tidak terlepas dari berbagai ujian dan cobaan, terutama dari siswa-siswinya. Ujian dan cobaan itu dapat berupa sikap siswa yang kurang memahami proses pembelajaran, ketidakdisiplinan siswa, dan berbagai bentuk ujian lainnya. Untuk mengatasi persoalan itu diperlukan kesabaran seorang guru. Sabar dalam konteks ini bukan berarti menerima apa adanya terhadap apa yang terjadi lalu berdiam diri saja. Sabar dalam konteks ini adalah menerima ujian sebagai sesuatu yang menantang dan mendidik untuk lebih maju.

Jika siswa kurang berdisiplin, guru hendaknya terus berusaha dengan berbagai pendekatan dan metode positif seingga siswa berubah menjadi disiplin. Apabila siswa kurang pintar, guru penyabar selalu menguapayakan agar siswa atau peserta didiknya itu secara bertahap berubah menjadi lebih pintar, dan seterusnya. Dengan kata lain, guru penyabar adalah guru yang telaten dalam mendidik siswa-siswinya sampai mereka benar-benar mencapai tujuan pendidikan.

Guru penyabar menyadari bahwa tugasnya adalah memperbaiki siswa-siswinya. Oleh karena itu, ia tidak akan berputus asa dalam menghadapi sikap dan perilaku mereka yang aneh-aneh dan macam-masam. Apa pun yang terjadi pada mereka, ia terus berusaha memperbaiki dengan penuh rasa tanggung jawab dan tak kenal menyerah.

Demikian cara sederhana yang bisa dijadikan sebagai pedoman dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, semoga bermanfaat.

0 Response to "Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa "

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan mengunakan akun google Anda. Komentar Anonim (Unknow) tidak akan kami tampilkan!

Terimakasih

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel