Pembelajaran IPS Lebih Menyenangkan dengan Model Number Head Together (Modifikasi)

Pembelajaran lebih menyenangkan dengan model number head together-  Pembelajaran IPS kadang menjadi momok bagi beberapa siswa yang tidak gemar membaca. Ditambah lagi apabila guru dalam mengajarkan materi IPS hanya dengan ceramah saja.  Siswa akan mudah bosan dan kurang tertantang untuk mempelajari materi tersebut.

Pembelajaran IPS khususnya di kelas 5 sekolah dasar pada semester 1 dengan kurikulum KTSP membahas tentang kerajaan Hindu, Budha dan Islam di Indonesia. Mulai dari cara penyebarannya hingga peninggalan sejarahnya.

Terkadang siswa kelas 5 sedikit kesulitan memahami materi pelajaran tentang kerajaan Hindu, Budha dan Islam di Indonesia. Adapun beberapa masalah klasik yangsering dialami siswa untuk materi tersebut di dalam pembelajaran adalah :

1. Siswa sulit mengingat jenis peninggalan sejarah kerajaan yang bercorak hindu ,budha dan islam
2. Siswa sering kurang memperhatikan ketika guru menjalaskan materi tersebut.
3. Pembelajaran dengan diskusi kadang hanya di dominasi oleh beberapa siswa yang memiliki kemampuan lebih saja. Padahal siswa yang kurang sudah terus dimotivasi namun tetap saja kadang sulit untuk aktif dalam belajar.

Menggunakan model belajar Number Head Together (NHT)

Menggunakan model pembelajaran mungkin tiap guru memiliki selera yang berbeda. Semua pilihan model pembelajaran tergantung dari materi pelajaran dan kondisi siswa. Namun, semua model baik digunakan apabila dipadukan dengan model pembelajaran lainnya.

Menggunakan model pembelajaran number head games untuk meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa dalam materi IPS.  Berikut ini langkah-lngkah pembelajaran dengan menggunakan model Number Head Together (NHT)

1. Siswa dibagi keadalam beberapa kelompok, dimana siswa di dalam kelompoknya memiliki nomer masing-masing. Misalnya Kelompok A yang beranggotakan lima orang, nanti di dalam keompok itu ada yang memperoleh nomor A1, A2, demikian seterusnya sampai A5, sesuai dengan jumlah siswa di dalam kelmpok tersebut.
2. Guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok. Tugas yang guru berikan disini adalah mempelajari sebuah materi yang sama di tiap kelompok. Kemudian guru mengatur siswa di dalam kelompok tersebut untuk saling mengkordinasikan tugas materi yang akan dipelajari.
3. Setelah selesai membaca, selanjutnya guru memberikan tugas kepada kelompok. Setiap anggota harus memahami jawaban tugas. Setiap anggota menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Tugas tersebut bisa dikerjakan secara berkelompok.
4. Tahap berikutnya adalah tahap konfirmasi atas tugas yang diberikan guru. Guru memanggil siswa untuk menjawab pertanyaan yang sudah diberikan dengan memanggil nomor masing-masiang anggota kelompok tanpa memanggil nama siswa.
5. Guru memberikan penjelasan apabila ada jawaban dari siswa yang tidak sesuai dengan pertanyaan. Penguatan juga wajib diberikan oleh guru kepada siswa yang mampu mengerjakan tugasnya dengan baik.

Penutup

Model ini sebenarnya adalah modifikasi dari model pembelajaran Number Head Together (NHT) dimana dalam model NHT ciri utamanya adalah adanya pembelajaran berkelompok melalui penyelesaian tugas dengan saling menghargai ide. 

Di modifikasikan sedikit sehingga mirip seperti games atau quis. Tujuannya agar siswa lebih tertantang dan menarik perhatian siswa. 

Demikian model pembelajaran yang bisa Anda coba, semoga bermanfaat.

Share this post