-->

7 Hal yang Membuat Siswa Tinggal Kelas

7 Hal yang Membuat Siswa Tinggal Kelas  - Pendidikan membuat kehidupan orang akan lebih baik dari sebelumnya, meskipun pendidikan belum menjanjikan akan membuat orang menjadi kaya, namun hanya dengan pendidikan seseorang bisa mengubah hidupnya.

Jenjang pendidikan di Indonesia saat ini mulai dari jenjang pendidikan dasar, menengah hingga perguruan tinggi. Keberhasilan para siswa di selama belajar di sekolah tentu merupakan dambaan bagi semua orang tua. Tidak jarang orang tua demi membuat anaknya sukses dalam belajar mengikutkan anaknya untuk les pada layanan bimbingan belajar.

Dalam menempuh  pendidikan di sekolah, siswa ditempa dengan sedemikian rupa oleh para guru guna membuat siswa  tumbuh dan berkembang dengan optimal. Segala metode pembelajaran dan media disiapkan oleh guru untuk membuat apa yang diharapkan oleh guru dan orang tua siswa.

Namun, didalam prakteknya tidak semua siswa mampu berhasil menempuh pendidikan di sekolah. Siswa terkadang mengalami kegagalan di dalam belajar di kelas. Mulai dari kegagalan dalam hasil ulangan, hingga berujung pada kegagalan siswa yang paling ditakuti oleh semua siswa dan orang tua adalah tinggal kelas.

Siswa tinggal kelas tidak hanya disebabkan karena siswa itu lambat dalam (bodoh)  mengikuti pelajaran di sekolah. Siswa tinggal kelas juga disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya :

1. Malas belajar
Untuk menjadi siswa yang pintar di kelas, caranya Cuma satu. Apa lagi kalau bukan belajar. Jika siswa malas belajar maka jelas sudah siswa tersebu tidak akan mengetahui dan mengerti mata pelajaran yang diperoleh.

Malah belajar sering dialami oleh siswa. Penyebabnya pun beraneka ragam. Mulai dari karena kecanduan bermain, kurangnya pemantauan dari orang tua, materi pelajaran yang dirasa begitu sulit, dan suasana belajar di rumah maupun di sekolah yang kurang menyenangkan.
Siswa malas belajar akan memiliki prestasi yang rendah. Prestasi yang rendah tersebut tentu akan membuat siswa mengulang kelas atau tinggal kelas. Nah, kalau sudah seperti ini siapa yang mesti disalahkan?

Untuk itu pengawasan dari orang tua sangat diperlukan. Waktu belajar siswa lebih banyak di rumah. Jadi siswa jangan hanya mengandalkan belajar di sekolah saja bila tidak ingin tinggal kelas.

2. Sering absen ketika jam sekolah
Ketika siswa tidak masuk sekolah alias absen sehari, pasti akan meresakan sesuatu yang tertinggal keesokan harinya. Absen atau tidak hadirnya siswa pada jam belajar di kelas akan mempengaruhi penilaian guru untuk menaikkan atau tinggal kelas.

Untuk bisa naik kelas, siswa harus memiliki kehadiran penuh di kelas selama hari efektif. Misalnya, sekolah A menerapkan kehadiran minimal 90% untuk kenaikan kelas. Jadi seandainya dalam satu semester ada 120 hari efektif, maka siswa tersebut harus hadir 108 hari dan ketidak hadiran dalam satu semester paling banyak 12 kali.

Seringnya siswa absen di jam sekolah harus menjadi perhatian orang tua  juga. Jangan sampai anak berangkat ke sekolah namun ketika di cek di sekolah siswa tersebut malah keluyuran. Memang kasus seperti ini jarang terjadi, namun tidak ada salahnya sekolah dan orang tua menjalin kerjasama yang mampu meminimalisir siswa absen ke sekolah.

3. Sikap yang kurang terpuji
Belajar di sekolah tidak hanya untuk meningkatkan pengetahuan dan melatih keterampilan tetapi juga menumbuhkan sikap dan budi pekerti yang luhur.

Dalam kegiatan pembelajaran, siswa di belajar sikap dan karakter secara tidak langsung. Misalnya kegiatan diskusi kelompok di kelas. Siswa tidak hanya agar pandai berbicara namun juga belajar bagaimana menghargai pendapat orang lain.

Dalam kegiatan keseharian di sekolah terkadang ada siswa yang sering melakukan perbuatan yang kurang terpuji. Seperti berkelahi, suka mengejek teman, tidak patuh akan perintah guru dan sering melanggar tata tertib. Sikap demikian akan membuat siswa dicap sebagai anak yang bandel. Bila sikap ini terus berlanjut dan tidak pernah berubah, maka akan membuat siswa tinggal kelas, karena menunjukkan sikap yang kurang terpuji.

4. Melanggar tata tertib
Tata tertib dibuat untuk membuat kehidupan sekolah lebih teratur, dan bukan untuk dilanggar. Siswa yang sering melanggar tata tertib sekolah pasti akan diberikan nasihat atau teguran terlebih dahulu.

Namun, bila sikap ini terus berlanjut dan tidak menunjukkan perubahan sekolah pun akan memanggil orang tua siswa. Jika tetap seperti itu, maka akan dijadikan pertimbangan oleh guru dalam membuat keputusan untuk menaikkan siswa tersebut atau tetap menjadikannya tinggal kelas.

5.  Tidak mengikuti program remidial
Sebelum guru memutuskan untuk memilih siswa tinggal kelas atau tidak, guru memberikan layanan bimbingan belajar bagi siswa. Guru memberikan program remidial bagi siswa yang memiliki hasil ulangan harian yang masih belum tuntas. Jelas program remidial tersebut tujuannya agar siswa bisa menuntaskan ketertinggalannya.

Namun, program tersebut akan tidak menunjukkan hasil bila siswa tidak mengikutinya dengan sungguh-sungguh. Hasil dari remdial tidak akan memberikan pengaruh yang signifikan bagi keberhasilan siswa, jika siswa tidak mengikutinya. Bila demikian, maka hasil belajar yang kurang tersebut akan dipertimbangkan oleh guru dalam memutuskan siswa naik atau tinggal kelas.

6. Jarang bahkan tidak pernah mengerjakan PR
Pekerjaan rumah atau PR diberikan oleh guru kepada siswa bertujuan agar siswa bisa mengulang kembali materi pelajaran di rumah. Bahkan nilai dari PR akan membantu  prestasi siswa dalam belajar di kelas.

Jika siswa jarang bahkan tidak pernah mengerjakan PR bagaimana siswa tersebut akan memperoleh nilai untuk membuat siswa tersebut naik kelas, sementara nilai ulangannya sangat rendah.
Maka dari itu sebagai seorang siswa, tugas yang diberikan oleh guru adalah yang utama. Kerjakan tugas dengan baik, maka hasilnya pun akan baik pula.

7. Tidak hormat dan santun pada guru dan teman sekolah
Sebagai seorang siswa maka sudah merupakan suatu kewajiban menghormati guru. Sikap hormat tersebut tercermin dari cara berbicara pada guru dan prilaku keseharian.

Sikap yang hormat dan santu pun juga harus dibiasakan pada sesama teman. Siswa harus lebih saling mengasihi, apalagi di dalam satu sekolah itu ibarat dalam satu keluarga.

Jadi, jangan pernah durhaka kepada guru di sekolah dan senantiasa kasih kepada teman.
Nah, demikianlah 7 hal  tidak boleh dilakukan agar siswa tidak tinggal kelas.

Pertimbangan guru dalam menaikkan siswa juga dilihat dari sikap siswa. Semangat dan kerja keras siswa akan membuat siswa berhasil. Kerja keras yang dilandasi dengan sikap jujur akan menghasilkan sesuatu yang akan menyelamatkan kita dalam hidup ini.

Selamat belajar dan semangat

0 Response to "7 Hal yang Membuat Siswa Tinggal Kelas "

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan mengunakan akun google Anda. Komentar Anonim (Unknow) tidak akan kami tampilkan!

Terimakasih

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel