-->

Langkah-langkah dalam Menulis Pengalaman Bagi Siswa SD Kelas Tinggi

Langkah-langkah dalam Menulis Pengalaman Bagi Siswa SD Kelas Tinggi - Keterampilan berbahasa terdiri dari empat jenis yaitu membaca, menyimak, berbicara dan menulis. Semua keterampilan tersebut dibelajarkan secara terpadu. Ketika siswa diajarkan membaca, siswa pun juga akan dibelajarkan menulis. Salah satu pembelajaran menulis dengan metode menulis pengalaman.

Dalam pembelajaran menulis, siswa akan diberi kegiatan menceritakan kembali pengalaman secara langsung. Pengalaman yang bisa diceritakan oleh siswa bisa pengalaman yang menyenangkan dan pengalaman yang menyedihkan. Siswa bergilir menceritakan pengalaman mereka. Guru memotivasi siswa agar tidak canggung dalam bercerita. Dengarkan pengalaman siswa tersebut, kemudian berikan penjelasan kepada siswa pentingnya menceritakan kembali pengalaman yang pernah dialami.

Guru menekankan bahwa dalam menceritakan kembali pengalaman bisa dijadikan menjadi sebuah karangan. Siswa dapat membubuhkan tulisan yang bersifat imajinatif, sehingga karangannya akan menjadi semakin indah.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis pengalaman bagi siswa, yaitu sebagai berikut :

1. Menulis butir-butir pengalaman
Sebelum kita menulis kembali pengalaman kita maka, sebaiknya tulis terlebih dahulu butir pengalaman. Butir pengalaman tersebut merukana ide dari pengembangan penulisan pengalaman.

Bagi siswa kelas tinggi yaitu siswa kelas  4, 5, dan 6 kemampuan menulis butir pengalaman sudah mampu dilakukan dengan baik. Guru bisa memberikan bimbingan kepada siswa dalam menulis butir-butir pengalaman.

Butir-butir pokok pengalaman yang kita tulis dapat kita kembangkan menjadi sebuah karangan atau cerita yang runtut dan enak dibaca.
Simaklah contoh penulisan butir-butir pokok pengalaman Intan saat menyaksikan
pemberantasan tikus berikut ini!
a. Orang-orang desa beramai-ramai ke sawah dengan membawa pentungan.
b. Beberapa orang membongkar pematang yang ada liang tikusnya.
c. Tikus raksasa menyerang Pak Karjo.
d. Rudi dan orang-orang yang lain membantu Pak Karjo.
e. Hari sudah sore, pemberantasan tikus diakhiri.
f. Intan, Rudi, dan warga desa pulang.

2. Mengembangkan Butir-Butir Pokok Pengalaman
Butir-butir pokok pengalaman di atas kemudian dikembangkan menjadi cerita. Berilah judul yang menarik agar orang-orang tertarik membaca ceritamu! Perhatikan
contohnya berikut ini, yang dikutip dari buku BSE yang ditulis oleh Suyatno .


Memberantas Gerombolan Si Werok
Oleh: Putri Intan P.

Aku terkejut, ketika siang itu melihat
orang beramai-ramai ke sawah dengan
membawa pentungan. Tiba-tiba, aku
melihat Rudi, putra Paman Danu.
”Hai, Rudi! Rud, Rudi!” teriakku.
Namun, tampaknya Rudi tidak mendengar.
Aku mencoba berteriak sambil
berlari, ”Rudi, tunggu!”
Akhirnya, Rudi menengok ke arahku.
”Ya, ada apa Intan?” katanya sambil
berhenti, menepi dari iring-iringan.
”Kamu mau ke mana?”

”Ke sawah, memberantas tikus. Kamu mau ikut?” tanya Rudi, yang membuatku
jadi penasaran.
”Sebenarnya aku ingin, tapi . . . .”
”Nggak apa-apa, nanti kamu lihat dari kejauhan aja,” bujuk Rudi.
Akhirnya, aku bergabung dengan orang-orang itu. Tak berapa lama, kami
sampai di sawah. Beberapa orang dewasa mencangkuli pematang.
”Awas, siap-siap!” seru Pak Karman. Tiba-tiba, tiga ekor tikus besar melompat
dan berlari hampir bersamaan.

”Hayo, kejar terus! Langsung pukul saja!” seru mereka.
Ketiga ekor tikus itu pun mati. Namun, para ”pemburu” belum puas. ”Wah,
ini liangnya besar sekali! Tampaknya di sini jadi ’kerajaan’ tikus,” kata Pak Karman.
Benar saja, baru beberapa cangkulan, lima ekor tikus melompat dan berlari
tunggang langgang. Beberapa orang berlari mengejarnya.
”Pak Karman, ada tikus besar sekali. Tadi mau keluar lewat liang tembusan
sebelah sini!” kata Pak Karjo.

Pak Karman terus mencangkuli pematang itu. Sesaat kemudian, seekor tikus
”raksasa” (orang-orang desa itu menyebutnya tikus werok) melompat, hampir
menerjang tubuh Pak Karjo.

Pak Karjo mengejar si werok, diikuti Rudi. Si werok terus berlari. ”Huk,
huk!” suara tikus itu seolah menggertak. Rudi ketakutan, namun terus mengikuti
arah Pak Karjo.

Beberapa kali tikus itu terkena pentungan, namun seolah tak merasakannya,
bahkan ia berbalik menyerang. Pak Karjo jengkel, merasa ditantang. Pentungan
dibuang kemudian ditubruknya ”si raksasa” itu .

Pak Karjo berhasil mencekik tikus itu, namun tikus raksasa itu menggigit
tangannya hingga berdarah.”Aduh! Aduh! Aduh!” teriak Pak Karjo kesakitan
sambil memegangi tangannya. Melihat hal itu, Rudi berteriak minta tolong.

Orang-orang yang lain berlari ke arah Rudi, kemudian beramai-ramai
mengejar si werok. Berpuluh kali pentungan menimpa ”raksasa hitam” itu, hingga
akhirnya mati.

”Kita pulang saja, sudah sore. Besok kita lanjutkan lagi!” kata Pak Karjo
sambil merintih dan memegangi tangannya. Ajakan itu disambut teman-teman
yang lain. Tampak senyum kepuasan menghiasi raut wajah mereka saat melangkah
pulang. Tidak kurang dari seratus ekor tikus dan satu werok berhasil diberantas

0 Response to "Langkah-langkah dalam Menulis Pengalaman Bagi Siswa SD Kelas Tinggi"

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan mengunakan akun google Anda. Komentar Anonim (Unknow) tidak akan kami tampilkan!

Terimakasih

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel