-->

Jawaban Tematik Buku Siswa Kelas 5 Tema 6 Subtema 2 Pembalajaran 3 Halaman 92-98


Bacalah artikel berikut untuk memahami salah satu sisi kehidupan nelayan
dalam membangun kesejahteraan hidupnya.


Kehidupan Nelayan Pemburu Paus
Desa Lamalera, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, merupakan salah satu desa nelayan tradisional yang menjadikan laut sebagai ladang kehidupan mereka. Laut adalah ibu
yang memberikan kehidupan sejak zaman nenek moyang mereka. Dari hasil laut, masyarakat di desa ini telah berhasil mengirimkan anak-anak mereka untuk bersekolah dan pada akhirnya bekerja.

Masyarakat nelayan di desa Lamalera, memiliki tradisi berburu paus yang telah diturunkan bertahun-tahun oleh nenek moyang mereka. Tidak sembarang paus yang mereka buru, hanya paus yang sudah tua saja yang mereka buru. Jika mereka menemukan paus muda, masyarakat nelayan di desa ini akan mengembalikannya ke laut lepas. Mereka pun bersepakat secara adat bahwa dalam setahun, tidak boleh lebih dari 15 paus yang mereka buru. Dengan demikian, mereka tetap menjaga agar paus tidak
punah.

Untuk berburu paus, para nelayan melakukan pemantauan dari bibir pantai
dan dari atas bukit. Ada beberapa orang yang senantiasa berada di bukit itu untuk memantau, sambil melakukankegiatan lainnya seperti memperbaiki jala, menganyam atap perahu dari daun lontar, memasak, atau membaca buku. Jika mereka melihat paus, mereka akan berteriak “baleo” yang berarti paus. Teriakan itu, membuat para nelayan yang berada di bibir pantaisegera bersiap melaut. Mereka akan mengirimkan  sebuah perahu untuk mengamati jenis dan umur paus. Jika mereka melihat paus itu layak ditangkap, mereka akan akan memanggil perahu-perahu lain untuk
mendekat.

Daging dan minyak paus yang berhasil ditangkap kemudian akan dibagi ke seluruh warga desa. Pembagian diutamakan bagi janda dan yatim piatu, baru kemudian kepada penangkap paus, pemilik perahu, lalu kepada masyarakat lainnya. Daging dan ikan paus ini dapat ditukar dengan jagung, umbi-umbian, buah-buahan, dan sayuran dari masyarakat pegunungan. Kegiatan barter ini dilakukan di Pasar Wulandoni, sekitar 3
km dari Lamalera.


Pokok pikiran tiap paragraf pada teks bacaan tersebut

Paragraf 1
 Desa Lamalera, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, merupakan salah satu desa nelayan tradisional yang menjadikan laut sebagai ladang kehidupan mereka.

Paragraf 2
Masyarakat Desa Lamarera hanya memburu paus yang usianya sudah tua dan hanya memburu tidak lebih dari 15 ekor saja setiap tahunnya.

Paragraf 3
Untuk memburu paus, warga desa mengamati dari atas bukit. Ketika sudah terlihat maka mereka akan berteriak baleo kemudian menggiringnya.

Paragraf 4
Daging paus yang berhasil ditangkap akan dibagikan kepada seluruh warga.


Kunci Jawaban Tematik Kelas 5 Tema 6 Subtema 2 Pembalajaran 3


Festival Mane’e, Tradisi Nelayan di Pantai Malo

Festival Mane’e, merupakan tradisi adat untuk penangkapan ikan. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Pantai Malo, Kokorotan, Sulawesi Utara. Ritual ini biasa disebut dengan ritual menangkap ikan dengan doa-doa dalam bahasa adat kuno. Mereka berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar nelayan mendapatkan tangkapan yang banyak, dan mendapatkan perlindungan agar terhindar dari bahaya.

Penangkapan ikan dimulai dengan berkumpulnya para pemuka adat bersama perwakilan pemerintah setempat. Mereka bermusyawarah untuk menentukan tanggal yang tepat untuk melakukan ritual mane’e. Selanjutnya, para pemuka adat ini akan memanjatkan doa-doa dalam bahasa adat kuno. Sementara, masyarakat lainnya mengumpulkan  tali dan janur (daun kelapa yang masih muda) untuk dibuat jaring yang disebut dengan sammy.

Tibalah hari yang ditentukan untuk melaksanakan ritual mane’e. Para pemuka adat dan pemerintah setempat, membawa sammy ke Pantai Malo. Beramai-ramai mereka menariknya sepanjang mungkin
ke arah laut hingga membentuk sebuah kolam. Ketika ikan-ikan telah banyak terperangkap ke dalam sammy, masyarakat pun mulai menangkapnya. Hasil tangkapan
ikan ini akan disantap bersama dalam pesta rakyat yang digelar saat itu. Ada hal yang menarik sepanjang ritual hingga pesta rakyat ini, yaitu masyarakat dilarang
mengenakan pakaian berwarna merah sebagai pantangan.

Ritual seperti ini masih dilaksanakan
hingga kini. Masyarakat meyakini ritual ini
sebagai ucapan syukur dan permohonan perlindungan dari Tuhan Yang
Maha Esa. Selain itu, kegiatan ini mengandung nilai-nilai kebersamaan
antar anggota masyarakat dan kepedulian untuk memelihara laut
sebagai sumber kehidupan masyarakat. Nilai-nilai kerja sama, persatuan
dan kesatuan pun, sangat bisa dirasakan sepanjang persiapan hingga
dilaksanakannya ritual ini.


Berdasarkan bacaan di atas, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini!
1. Apakah tujuan dilaksanakannya Festival Mane’e tersebut?
Jawaban : Ucapan syukur dan permohonan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa

2. Siapa saja yang berperan penting dalam upacara tersebut?
Jawaban : Pemuka adat dan pemerintah

3. Menurutmu, apa manfaat kegiatan upacara tradisi nelayan terhadap
kesejahteraan nelayan dan kehidupan masyarakat nelayan setempat?
Jawaban : Dengan kegiatan menangkap ikan seperti ini, warga tidak akan kesulitan akan kebutuhan makanan terutama ikan. Selain itu tangkapan ikan juga bisa dijual sehingga mampu meningkatkan kebutuhan masyarakat.




0 Response to "Jawaban Tematik Buku Siswa Kelas 5 Tema 6 Subtema 2 Pembalajaran 3 Halaman 92-98"

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan mengunakan akun google Anda. Komentar Anonim (Unknow) tidak akan kami tampilkan!

Terimakasih

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel