Kondisi yang Membuat Pembelajaran Tak Optimal Diserap Oleh Siswa
22 September 2016
Add Comment
Kondisi yang membuat pengajaran tak optimal diserap oleh siswa - Sebagai seorang guru, tentunya anda pasti menginginkan kegiatan pembelajaran yang anda lakukan berlangsung dengan optimal. Memang untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang baik, tidak semudah yang dibayangkan. Hapalkan materi lalu sampaikan kepada siswa. Tidak sesederhana itu sebuah proses pembelajaran berlangsung. Semua membutuhkan perencanaan yang baik.
Terkadang guru sudah merencanakan kegiatan pembelajarannya namun apa yang dibelajarkan kepada siswa tidak juga mampu dipahami dengan baik oleh siswa. Terkadang melihat kondisi siswa demikian, beberapa guru memberikan label kepada siswa yang lambat sebagai siswa yang bodoh.
Setiap siswa adalah sesuatu yang unik. Mereka memiliki kemampuan yang berbeda. Ada siswa yang dengan mendengar saja mereka sudah mampu menyerap pelajaran yang disampaikan guru. Tidak sedikit pula siswa yang sudah berkali-kali dijelaskan oleh guru tetap saja masih bingung dalam menyerap pelajaran yang diberikan oleh guru.
Selama ini guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran memberlakukan hal yang sama secara klasikal kepada semua siswa. Seperti kata Sumarsono, Founder & CEO Elite Tutors Indonesia, mengatakan bahwa semua anak berbeda. Setiap anak punya kekhususan berbeda. Ketika diperlakukan sama, ada yang bisa mengikuti, ada yang tidak, (Sumarsono, Rabu (7/9/2016) Kompas.com)
Ada beberapa hal yang membuat kegiatan pembelajaran tak optimal diserap oleh siswa, diantaranya :
1. Gaya mengajar guru yang lebih sering menggunakan ceramah
Dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru tentu tidak bisa lepas dari yang namanya metode. Namun, dengan hanya mengandalkan satu metode saja tentu tidak akan berjalan dengan maksimal. Apalagi metode tersebut hanyalah metode ceramah. Siswa kadang akan cepat bosan bila dalam belajar guru hanya berceramah di kelas. Mengajar yang baik adalah dengan menggunakan metode yang bervariasi. Karena tidak ada metode yang cocok atau tepat dilakukan untuk satu kegiatan pembelajaran. Menggunakan metode yang bervariasi maka akan memberikan variasi pula dalam kegiatan pembelajaran anda.
2. Fasilitas sekolah yang kurang menunjang
Untuk membuat siswa optimal di dalam belajar, tentu harus disertai dengan penunjang pembelajaran. Buku salah satunya. Bila siswa hanya memperoleh satu buku berdua apa lagi lebih, maka sudah jelas proses belajar mereka akan terganggu. Kondisi lain lagi bila sekolah tidak memiliki fasilitas media atau alat peraga di dalam proses pembelajaran. Seperti yang kita ketahui, siswa sekolah dasar adalah anak yang masih berbeda pada tahap operasional konkret. Mereka masih butuh media nyata untuk memahami sebuah konsep yang masih abstrak.
3. Kesehatan siswa
Kondisi yang prima tentu akan mampu melakukan berbagai aktivitas. Demikian pula dalam kegiatan pembelajaran. Bila kondisi kesehatan siswa begitu prima, maka mereka akan bersemangat dalam belajar. Tentunya tubuh yang prima akan memberikan tingkat fokus yang baik pula dalam belajar. Dengan begitu siswa akan mudah dalam menyerap materi yang diberikan oleh guru.
4. Minat dengan pelajaran
Minat akan menentukan optimal tidaknya siswa dalam menyerap pelajaran. Bila siswa sudah sedari awal sudah tidak memiliki minat untuk mempelajari materi tersebut, ditambah guru yang kurang mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, maka sempurnalah kebosanan siswa akan pelajaran yang diterimanya. Maka apa yang disampaikan oleh guru tidak akan berjalan dengan optimal. Jadi bila siswa anda memiliki minat yang rendah terhadap materi pelajaran yang anda bawakan, maka pintar-pintarlah merancang kegiatan belajar yang menyenangkan dan menarik.
Demikianlah menurut pandangan kami kondisi yang mempengaruhi tidak optimal nya pembelajaran diserap oleh siswa. Guru yang bijak bukannya menyalahkan siswa dan mengatakan mereka bodoh, tetapi guru yang bijak mampu menggerakkan segala potensi yang dimiliki oleh siswanya. Semoga bermanfaat dan wasalam!!!
Terkadang guru sudah merencanakan kegiatan pembelajarannya namun apa yang dibelajarkan kepada siswa tidak juga mampu dipahami dengan baik oleh siswa. Terkadang melihat kondisi siswa demikian, beberapa guru memberikan label kepada siswa yang lambat sebagai siswa yang bodoh.
Setiap siswa adalah sesuatu yang unik. Mereka memiliki kemampuan yang berbeda. Ada siswa yang dengan mendengar saja mereka sudah mampu menyerap pelajaran yang disampaikan guru. Tidak sedikit pula siswa yang sudah berkali-kali dijelaskan oleh guru tetap saja masih bingung dalam menyerap pelajaran yang diberikan oleh guru.
Selama ini guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran memberlakukan hal yang sama secara klasikal kepada semua siswa. Seperti kata Sumarsono, Founder & CEO Elite Tutors Indonesia, mengatakan bahwa semua anak berbeda. Setiap anak punya kekhususan berbeda. Ketika diperlakukan sama, ada yang bisa mengikuti, ada yang tidak, (Sumarsono, Rabu (7/9/2016) Kompas.com)
Ada beberapa hal yang membuat kegiatan pembelajaran tak optimal diserap oleh siswa, diantaranya :
1. Gaya mengajar guru yang lebih sering menggunakan ceramah
Dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru tentu tidak bisa lepas dari yang namanya metode. Namun, dengan hanya mengandalkan satu metode saja tentu tidak akan berjalan dengan maksimal. Apalagi metode tersebut hanyalah metode ceramah. Siswa kadang akan cepat bosan bila dalam belajar guru hanya berceramah di kelas. Mengajar yang baik adalah dengan menggunakan metode yang bervariasi. Karena tidak ada metode yang cocok atau tepat dilakukan untuk satu kegiatan pembelajaran. Menggunakan metode yang bervariasi maka akan memberikan variasi pula dalam kegiatan pembelajaran anda.
2. Fasilitas sekolah yang kurang menunjang
Untuk membuat siswa optimal di dalam belajar, tentu harus disertai dengan penunjang pembelajaran. Buku salah satunya. Bila siswa hanya memperoleh satu buku berdua apa lagi lebih, maka sudah jelas proses belajar mereka akan terganggu. Kondisi lain lagi bila sekolah tidak memiliki fasilitas media atau alat peraga di dalam proses pembelajaran. Seperti yang kita ketahui, siswa sekolah dasar adalah anak yang masih berbeda pada tahap operasional konkret. Mereka masih butuh media nyata untuk memahami sebuah konsep yang masih abstrak.
3. Kesehatan siswa
Kondisi yang prima tentu akan mampu melakukan berbagai aktivitas. Demikian pula dalam kegiatan pembelajaran. Bila kondisi kesehatan siswa begitu prima, maka mereka akan bersemangat dalam belajar. Tentunya tubuh yang prima akan memberikan tingkat fokus yang baik pula dalam belajar. Dengan begitu siswa akan mudah dalam menyerap materi yang diberikan oleh guru.
4. Minat dengan pelajaran
Minat akan menentukan optimal tidaknya siswa dalam menyerap pelajaran. Bila siswa sudah sedari awal sudah tidak memiliki minat untuk mempelajari materi tersebut, ditambah guru yang kurang mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, maka sempurnalah kebosanan siswa akan pelajaran yang diterimanya. Maka apa yang disampaikan oleh guru tidak akan berjalan dengan optimal. Jadi bila siswa anda memiliki minat yang rendah terhadap materi pelajaran yang anda bawakan, maka pintar-pintarlah merancang kegiatan belajar yang menyenangkan dan menarik.
Demikianlah menurut pandangan kami kondisi yang mempengaruhi tidak optimal nya pembelajaran diserap oleh siswa. Guru yang bijak bukannya menyalahkan siswa dan mengatakan mereka bodoh, tetapi guru yang bijak mampu menggerakkan segala potensi yang dimiliki oleh siswanya. Semoga bermanfaat dan wasalam!!!
0 Response to "Kondisi yang Membuat Pembelajaran Tak Optimal Diserap Oleh Siswa"
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan mengunakan akun google Anda. Komentar Anonim (Unknow) tidak akan kami tampilkan!
Terimakasih